Rakhdinda
Dwi Artha Qairy salah satu Alumni Bimbingan dan Konseling Universitas
Muhammadiyah Palangkaraya memulai karir organisasinya dari Himpunan Mahasiswa
Jurusan BK, BEM FKIP, BEM Universitas kemudian selanjutnya aktif melakukan
pergerakan di Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Kalimantan Tengah, terutama mencoba
menginspirasi melalui “bahasa”, terutama bahasa Inggris.
Pemuda
kelahiran Pantai Lunci Kabupaten Sukamara ini beberapa kali terlibat dalam
event international, terutama yang baru-baru ini 4th
International Interfaith Harmony & Tolerance diadakan oleh International Islamic University
Malaysia (IIUM) pada 4-5 Februari 2015 bertepatan dengan World Interfaith
Harmony Week yang diinisiasi oleh PBB.
Proses
untuk menjadi peserta dalam kegiatan ini membutuhkan perjuangan dan harus mampu
menjadi terbaik dari ribuan calon peserta lainnya. Salah satu syarat yang harus
dipenuhi adalah membuat essay, dan Artha begitu biasa dia disapa berhasil lolos
seleksi dengan mengirimkan essay dengan tema peran Muhammadiyah dalam berbagai
isu perdamaian, serta peran Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah dalam banyak peran di
Indonesia terutama dalam hal perdamaian.
Kegiatan
ini juga mengadirkan pemikir-pemikir muda dunia, dan berkomitmen menjaga
keselaran dalam mengawal perdamaian dunia. “Saya tak hanya berharap bahwa
hanya saya yang mengibarkan Panji Muhammadiyah ke pelosok dunia, juga bendera
ortom tentunya, saya ingin lebih banyak lagi kader-kader yang ambil peran dalam
setiap perubahan. Kita sudah banyak melihat orang yang jago mengkritik, tapi
bangsa ini perlu generasi yang mau gulung lengan baju untuk bersama-sama
membawa nama Indonesia di kancah Internasional”, ungkapnya.
Tidak hanya
kegiatan ini, beberapa kegiatan lainnya yang ia ikuti adalah Internasional Youth Conference
(Pertemuan Pemuda se ASEAN) di Jakarta tahun 2014 dan Young
Entrepreneurs' Conference 2014 bertempat di Kuala Lumpur Convention Centre,
Malaysia. Ketika diminta memberikan komentar terkait event international
yang pernah diikutinya, Artha hanya mencoba memberikan inspirasi kepada
pemuda-pemuda Kalimantan Tengah terutama mahasiswa Universitas Muhammadiyah Palangkaraya
bahwa bahasa adalah jembatan untuk melangkahkan kaki ke dunia internasional. (\dyn)
Post a Comment
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab.