Hebatnya lagi mereka-mereka "mendadak" jadi politisi handal dengan segala komentar-komentarnya yang bikin jenuh dan sangat membosankan. Saling menghujat, saling benar membenarkan, saling menyalahkan, hanya berkutat pada itu-itu saja. Sepertinya budaya baru mulai muncul, budaya saling menghujat. Mereka hebat menjadi komentator, segala-galanya tahu, seperti dia yang benar, dan yang lain salah. Sungguh, Pilkada DKI telah membius kita menjadi negara yang sana-sini menghujat. Benar kata Presiden Joko Widodo "Saling Hujat dan Fitnah Bukan Karakter Bangsa Indonesia". Jauh dari itu, sebelumnya Wakil Gubernur Kalteng Habib H. Said Ismail juga berpesan "Jangan bawa masalah Jakarta ke Kalimantan Tengah".
Anda sok pintar jadi "politisi dadakan" yang dipaksakan copas sana-sini nyari referensi untuk menyerang yang lain. Ujung-ujungnya saling hujat dan hina. Saling hujat, memfitnah, menghina itu bukan karakter orang-orang yang hidup di Bumi Tambun Bungai ini.
Semoga anda yang membaca tulisan ini lebih tepatnya "omelan" sadar, bahwa banyak orang yang sudah jenuh dan bosan dengan anda. Berbuatlah, jangan banyak bicara. Sungguh kalian membuat kami jenuh dan bosan. Planet Mars masih muat.
STOP SALING HUJAT
STOP SALING HINA
Post a Comment
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab.