MATERI 7 : Macam-macam Akhlak

Berkenaan dengan akhlak kepada Allah dilakukan dengan cara memuji-Nya, yakni menjadikan Tuhan sebagai satu-satunya yang menguasai dirinya. Oleh sebab itu, manusia sebagai hamba Allah mempunyai cara-cara yang tepat untuk mendekatkan diri. Caranya adalah sebagai berikut :

Mentauhidkan Allah.

Yaitu dengan tidak menyekutukan-Nya kepada sesuatu apapun. Seperti yang digambarkan dalam Qur’an Surat Al-Ikhlas : 1-4.

Bertaqwa kepada Allah.

Maksudnya adalah berusaha dengan semaksimal mungkin untuk dapat melaksanakan apa-apa yang telah Allah perintahkan dan meninggalkan apa-apa yang dilarang-Nya.

  • Hakekat taqwa dan kriteria orang bertaqwa. Bila ajaran Islam dibagi menjadi Iman, Islam, dan Ihsan, maka pada hakikatnya taqwa adalah integralisasi ketiga dimensi tersebut. Lihat ayat dalam Surah Al- Baqoroh: 2-4, Ali Imron: 133-135.
  • Buah dari taqwa
    • Mendapatkan sikap furqan yaitu tegas membedakan antara hak dan batil (Al- anfal : 29)
    • Mendapatkan jalan keluar dari kesulitan (At-thalaq : 2)
    • Mendapat rezeki yang tidak diduga- duga (At-thalaq : 3)
    • Mendapat limpahan berkah dari langit dan bumi (Al- A’raf : 96)
    • Mendapatkan kemudahan dalam urusannya (At-thalaq : 4)
    • Menerima penghapusan dosa dan pengampunan dosa serta mendapat pahala besar (Al- anfal : 29 & Al- anfal : 5).

Beribadah kepada Allah

Allah berfirman dalam Surah Al- An’am : 162 yang artinya :”Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.”Dapat juga dilihat dalam Surah Al- Mu’min : 11 & 65 dan Al- Bayyinah : 7-8.

Taubat

Sebagai seorang manusia biasa, kita juga tidak akan pernah luput dari sifat lalai dan lupa. Karena hal ini memang merupakan tabiat manusia. Oleh karena itu, ketika kita sedang terjerumus dalam kelupaan sehingga berbuat kemaksiatan, hendaklah segera bertaubat kepada-Nya. Hal ini dijelaskan dalam Surah Ali-Imron : 135.

Membaca Al-Qur’an

Seseorang yang mencintai sesuatu, tentulah ia akan banyak dan sering menyebutnya. Demikian juga dengan mukmin yang mencintai Allah, tentulah ia akan selalu menyebut asma-Nya dan juga senantiasa akan membaca firman-firman-Nya. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW berkata yang artinya : “Bacalah Al-Qur’an, karena sesungguhnya Al-Qur’an itu dapat memberikan syafaat dihari kiamat kepada para pembacanya”.

Ikhlas

Secara terminologis yang dimaksud dengan ikhlas adalah beramal semata-mata mengharapkan ridha Allah SWT. Dalam bahasa populernya ikhlas adalah berbuat tanpa pamrih, hanya semata-mata karena Allah SWT.

  1. Tiga unsur keikhlasan:
    • Niat yang ikhlas ( semata-semata hanya mencari ridho Allah )
    • Beramal dengan tulus dan sebaik-baiknya
    • Pemanfaatan hasil usaha dengan tepat.
  2. Keutamaan Ikhlas. Hanya dengan ikhlas, semua amal ibadah kita akan diterima oleh Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda, yang artinya :”Selamatlah para mukhlisin. Yaitu orang- orang yang bila hadir tidak dikenal, bila tidak hadir tidak dicari- cari. Mereka pelita hidayah, mereka selalu selamat dari fitnah kegelapan…”( HR. Baihaqi ).

Khauf dan Raja’

Khauf dan Raja’ atau takut dan harap adalah sepasang sikap batin yang harus dimiliki secara seimbang oleh setiap muslim. Khauf didahulukan dari raja’ karena khauf dari bab takhalliyyah (mengosongkan hati dari segala sifat jelek), sedangkan raja’ dari bab tahalliyah (menghias hati dengan sifat-sifat yang baik). Takhalliyyah menuntut tarku al-mukhalafah (meninggalkan segala pelanggaran), dan tahalliyyah mendorong seseorang untuk beramal.

Tawakal

Adalah membebaskan diri dari segala kebergantungan kepada selain Allah dan menyerahkan keputusan segala sesuatunya kepadanya. Allah berfirman dalam surah Hud: 123, yang arinya :”Dan kepunyaan Allah lah apa yang ghaib di langit dan di bumi dan kepada-Nya lah dikembalikan urusan- urusan semuanya, maka sembahlah Dia, dan bertawakallah kepada-Nya. Dan sekali- kali Tuhanmu tidah lalai dari apa yang kamu kerjakan.”

Tawakal harus diawali dengan kerja keras dan usaha maksimal ( ikhtiar ). Tidaklah dinamai tawakal kalau hanya pasrah menunggu nasib sambil berpangku tangan tanpa melakukan apa- apa.

Akhlak terhadap Rasulullah

Berakhlak kepada Rasulullah dapat diartikan suatu sikap yang harus dilakukan manusia kepada Rasulullah sebagai rasa terima kasih atas perjuangannya membawa umat manusia kejalan yang benar.

Adapun diantara akhlak kita kepada rasulullah yaitu salah satunya ridho dan beriman kepada rasul , ridho dalam beriman kepada rasul inilah sesuatu yang harus kita nyatakan sebagaimana hadist nabi saw;Aku ridho kepada allah sebagai tuhan, islam sebagai agama dan muhammad sebagai nabi dan rasul.

Banyak cara yang dilakukan dalam berkhlak kepada Rasulullah SAW. Diantaranya adalah sebagai berikut:

Mengikuti dan mentaati Rasulullah SAW

Mengikuti dan mentaati Rasul merupakan sesuatu yang bersifat mutlak bagi orang-orang yang beriman. Karena itu, hal ini menjadi salah satu bagian penting dari akhlak kepada Rasul, bahkan Allah SWT akan menempatkan orang yang mentaati Allah dan Rasul ke dalam derajat yang tinggi dan mulia, hal ini terdapat dalam firman Allah:

Artinya: Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul, mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu Nabi-nabi, orang-orang yang benar, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang shaleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya (QS 4:69).

Mencintai dan memuliakan Rasulullah

Mohon maaf, silakan kunjungi link berikut untuk materi kelanjutannya. alert-info

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab.

Post a Comment

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab.

Post a Comment (0)